7 Sering Pertanyaan Tentang Seks saat Hamil
Selama ini masyarakat
selalu beranggapan kalau melakukan seks saat hamil akan membahayakan janin.
Oleh karena itu beberapa pasangan lebih memilih untuk tidak melakukan seks atau
mengurangi jumlahnya. Sebenarnya seks saat hamil itu diperbolehkan atau tidak?
Kalau dibolehkan apa saja syaratnya?
Sebenarnya boleh atau
tidaknya melakukan seks saat hamil itu tergantung pada kondisi kesehatan dari
wanita itu sendiri. Selama wanita masih bisa melakukan seks dan tidak terjadi
masalah, seks masih bisa dilakukan, bahkan di bulan terakhir kehamilan, seks bisa
membantu wanita dalam melakukan kontraksi.
Pertanyaan tentang seks
yang sering muncul
Meski seks bisa
disesuaikan, beberapa orang terkadang masih bingung dan punya banyak
pertanyaan. Berikut beberapa pertanyaan terkait seks dan penjelasan singkatnya.
1. Apakah penetrasi melukai
janin?
Dari penelitian yang
diakukan, sekitar 80 persen pria khawatir akan melukai janin yang ada di rahim
saat penetrasi dilakukan. Padahal, janin sudah dilindungi dan tubuh memiliki
mekanisme sendiri untuk melindunginya. Meski penis yang dimiliki panjang,
ujungnya hanya akan menyentuh serviks luar saja.
Saat hamil, rahim akan
terasa membesar hingga ke bawah. Meski demikian, kemungkinan penis melukai
janin sangat rendah. Selama tidak ada gangguan pada janin, gangguan seperti
perdarahan tidak akan muncul. Kalau Anda merasa khawatir, lebih baik pilih gaya
seks dengan penetrasi dangkal.
2. Bisakah seks menyebabkan
keguguran?
Bisa menyebabkan dan bisa
juga tidak. Selama tidak ada riwayat keguguran dan seks dilakukan dengan
intensitas rendah, kemungkinan keguguran akan rendah. Jadi, Anda dan pasangan
masih tetap bisa menikmati seks seperti biasa dengan sedikit kehati-hatian saat
melakukan penetrasi dan aktivitas pemanasan lain seperti seks oral dan
fingering.
3. Apakah perdarahan pasca
seks berbahaya?
Perdarahan bisa saja
terjadi saat seks. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Selama seks yang
dilakukan sudah sesuai dengan prosedur, kemungkinan terjadi hal yang berbahaya
akan kecil. Kalau setelah seks perdarahan yang terjadi cukup abnormal, segera
bawa ke dokter untuk diperiksa.
4. Apakah seks selalu
menyakitkan?
Pada dasarnya seks memang
menyakitkan meski tidak sedang hamil sekali pun. Meski demikian, anggota tubuh
yang terus membesar seperti payudara dan area vulva juga jadi sensitif saat
disentuh. Bahkan, kemungkinan menimbulkan rasa sakit akan besar. Oleh karena
itu, selalu lakukan semuanya dengan hati-hati.
Lakukan komunikasi dengan
baik agar tahu mana saja posisi yang boleh dilakukan dan tidak. Dengan
komunikasi Anda dan pasangan bisa saling memuaskan meski kondisinya cukup
membatasi pergerakan.
5. Apakah wanita bisa
mengalami orgasme?
Jawabannya adalah bisa.
Wanita yang hamil juga bisa merasakan orgasme yang besar dan membuat mereka
puas. Asal pria tahu bagaimana cara membuat pasangannya menikmati seks, bukan
tidak mungkin untuk mendapatkan puncak dari kenikmatan yang selama ini
diinginkan.
Oh ya, sebelum melakukan
seks dan mendapatkan kenikmatan orgasme. Ada baiknya untuk mengetahui dulu
bahwa orgasme bisa menyebabkan kontraksi yang cukup kuat. Kontraksi ini akan
membuat rahim sedikit sakit dan seperti orang yang akan melahirkan. Kalau Anda
siap mendapatkannya, seks tidak akan menjadi masalah.
6. Apakah seks harus
menggunakan kondom?
Seks saat sedang hamil
harus dilalukan dengan aman. Pasangan harus menggunakan kondom untuk melakukan
penetrasi. Dengan kondom, kotoran dari luar tidak ikut masuk ke dalam, selain
itu kalau penis kotor juga tidak akan menyebabkan infeksi dari penyakit
tertentu.
Kalau Anda melakukan seks
tanpa kondom kemungkinan besar akan terjadi infeksi entah itu ringan atau
berat. Kalau ingin melakukan seks oral, kondom dan dental dam tetap dibutuhkan
agar tidak terjadi masalah berupa penularan penyakit menular seksual dari mulut
seperti HPV dan herpes.
7. Apakah wajar kalau libido
wanita menjadi tinggi?
Wanita tidak akan
kehilangan libidonya saat sedang hamil. Bahkan tubuhnya yang terus membesar
membuat wanita merasa seksi. Libido wanita akan tinggi pada trimester dua akhir
hingga menjelang persalinan. Pada fase ini seks bisa dilakukan dengan pasangan
asal menggunakan posisi yang tepat dan tidak terlalu intens.
Jadi, kalau Anda merasa
lebih bergairah untuk melakukan seks, jangan khawatir. Yang penting tetap aman
saat melakukannya, tidak melakukan ejakulasi di dalam, membersihkan area vagina
pasca seks, dan mengetahui batasan-batasan yang diperbolehkan.
Sumber : doktersehat.com
0 Response to "7 Sering Pertanyaan Tentang Seks saat Hamil"
Post a Comment